Partai Perindo Ajak Generasi Muda Memajukan Potensi Indonesia, Termasuk Kulinernya

JAKARTA - Partai Perindo mengajak generasi muda memajukan potensi Indonesia, termasuk dari industri kulinernya. Makanan Indonesia sendiri dikenal lezat dan sudah diakui kenikmatannya hingga dunia.

Hal ini membuat Regina mantap maju sebagai Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 8 Partai Perindo. Womenpreneur itu mengtatakan bahwa Partai Perindo itu memberikan kesempatan generasi muda untuk maju.

"Terjun ke politik juga ingin mencoba sesuatu hal yang baru. Terutama ingin menyejahterakan kaum perempuan, karena perempuan persentasenya sedikit di politik," kata Regina dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (26/8/2023).

Di wilayah Jakarta Selatan atau dapilnya, Regina menjelaskan bahwa kebanyakan wanita berkarier dan membutuhkan fasilitas umum lebih. Seperti transportasi hingga penerangan jalan-jalan yang harus lebih diperluas.



Menurut Regina, selagi dirinya masih muda maka hal ini menjadi kesempatan besar untuknya. Sebab, tidak hanya sekadar mencoba hal-hal baru tapi juga ingin sekaligus mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat.

"Terutama ingin menyejahterakan kaum perempuan, karena perempuan persentasenya sedikit di politik," jelas Regina.

"Jadi di Perindo ini anak-anak muda lebih dikasih ruang untuk mengembangkan pikiran dan diri, serta bisa menyuarakan aspirasi ya tentunya," tambahnya.

Selain menjadi politisi muda, Regina juga memiliki usaha di bidang kuliner yaitu masakan khas Padang, Sumatera Barat. Seperti halnya rendang hingga dendeng.



Kini melalui Partai Perindo, Regina semakin terpacu untuk mendukung kuliner Indonesia agar lebih dikenal sampai internasional. Sebab makanan-makanan Indonesia memiliki beragam jenis, hingga olahan yang rasanya lezat juga bisa diterima lidah siapa saja.

"Karena aku seorang orang Padang, kalau bisa kita minta ke pemerintah kesempatan makanan-makanan daerah bisa go internasional," ujar Regina.

"Dan sebenarnya banyak pedagang-pedagang yang masakannya enak, tapi mereka nggak ngerti jualnya. Ada yang nggak paham teknologi juga," tandasnya.